ketika suamiku terserang stroke

Ketika suamiku terserang stroke.

Istri mana yang tak sedih. Ketika suaminya terkena serangan stroke.

Pagi itu suami berangkat seperti biasa. Tak ada tanda tanda dia akan terkena serangan stroke.

Suami pergi pagi sekali dengan mobilnya. Bahkan belum sempat sarapan pagi. Katanya nanti saja sarapan di sekolah.

Siang hari saya dapat kabar duka. Pak Warisno teman mengajarnya telpon. Suami terkena serangan stroke di lab komputer.

Katanya, tiba tiba pak Wijaya jatuh dari kursi. Untunglah ada ibu Siti Johariyah di belakangnya. Suami jatuh sempat ditahan olehnya.

Petugas poliklinik sekolah langsung di telpon dan memeriksa suami. Intan anak pertama kami dan uwaknya menyusul ke sekolah.

Tangan kiri dan kaki kiri suami tidak bisa digerakkan normal. Bibirnya sempat terlihat miring ke kiri dan kalau bicara kurang jelas atau pelo.

Kami langsung membawanya ke rumah sakit awal Bros di Bekasi. Alhamdulillah kata dokter tidak apa apa. Suami saya minta istirahat saja.

Ada orang tua murid menelpon. Besok suami diminta periksa ke kliniknya. Alhamdulillah dikasih obat bisa sembuh. Dokter Eka sangat baik sekali. Dulu anaknya murid suami saya.

Ketika suami tercinta terkena serangan stroke, sebagai istri jangan panik. Tetap tenang dan cari solusi. Semoga tak terjadi lagi serangan berikutnya.

Sejak saat itu saya selalu kontrol makanan suami. Kalau bandel saya marahi. Tidak mudah untuk kembali normal. Alhamdulillah sekarang sudah normal kembali dan sedang fokus menyelesaikan desertasinya. Semoga bisa segera lulus. Mohon doa dari bapak dan ibu yang membaca kisah ini.

Mohon maaf kalau tulisan saya masih kurang enak dibaca. Maklum masih belajar menulis. Suami ikut mengajarinya.

Siti Rokayah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

mimpi itu seolah nyata

duduklah sebentar untuk menulis