Menjadi Guru yang Cerdas Menulis. Kemarin siang Mas Aris Ahmad Jaya menelepon saya. Beliau meminta saya untuk membuat video dengan tema guru cerdas menulis. Bagi saya ini sebuah kehormatan yang tak bisa saya sia-siakan. Saya diminta membuat video dengan durasi 3 sampai 5 menit. Kemudian dikirimkan kepada beliau. Seorang motivator sukses yang telah sukses dengan bukunya mengajar gaya motivator. Menjadi guru yang cerdas dalam menulis bukanlah perkara mudah. Butuh ketekunan dan komitmen diri dalam menulis. Harus rajin membaca karya tulis orang lain. Pekerjaan membaca dan menulis tidak bisa dipisahkan. Sebab itu sudah menjadi kebutuhan dalam hidup seorang anak manusia yang akan menua dan melupa. Menulis adalah cara saya agar otak biasa berpikir. Dengan menulis saya merasakan ilmu dan pengalaman terbagikan kepada para pembaca. Menulis kisah nyata jauh lebih mudah daripada menulis kisah fantasi. Dalam menulis Kisah fantasi harus mengembangkan imajinasi dan kreativit
Duduklah sebentar untuk menulis. Tidak dibutuhkan otak untuk bisa menulis. Sungguh anda hanya memerlukan pantat atau duduk sebentar untuk menulis. Saya biasanya juga seperti itu. Sampai saya tidak tahu kalau ada orang jahat mengintai ponsel jadul saya. Begitulah saya, bila sudah menulis, maka saya akan konsentrasi penuh. Almarhum Nusa Putra pernah mengatakan kepada saya, menulislah seperti sholat. Kita harus khusyuk agar bisa bertemu dengan Allah melalui ibadah sholat kita. Jangan terburu buru dalam menulis. Baca kembali sebelum dibaca oleh orang lain. Perhatikan tanda baca. Perhatikan kata demi kata. Lalu baca kalimat demi kalimat pelan pelan. Setelah makan siang dengan sayur asem dan sambal plus tempe dan tahu, mata sudah mulai mengantuk. Kata dokter Firdaus tidak boleh langsung tidur. Lebih baik saya menulis saja. Saya duduk di teras rumah. Tidak berani lagi duduk di depan rumah. Ini ponsel masih pinjam sama istri. Jadi saya bisa menulis lagi. Habis sholat Jumat di masjid Al hidayah
Komentar
Posting Komentar